Renungan Roma 5:16-17: Hutang yang Terbayar

Sebagai umat yang mengaku percaya kepada Allah, kita telah diselamatkan lewat Yesus Kristus. Setiap dosa yang kita lakukan tidak lagi diperhitungkan oleh Allah sebab Ia telah menebusnya. Tetapi bukanlah berarti kita menjadi orang-orang yang terus melakukan dosa dan membiarkan Allah sendiri yang menyelesaikannya.
Satu hal yang perlu diingat selalu adalah tindakan Allah dalam menebus dosa manusia harus dipahami sebagai sebuah tanggungjawab iman. Ibarat, manusia adalah orang-orang yang memiliki banyak hutang. Sehingga sampai pada suatu saat di mana manusia tidak mampu untuk melunasi hutang-hutangnya. Hutang yang dilakukan manusia terhadap Allah adalah tindakan dosa yang terjadi akibat ketidakmampuan manusia untuk melakukan kehendak Allah dalam  hidupnya. Oleh karena itu, Allah mengutus Yesus Kristus untuk melunasi hutang-hutang manusia. Artinya, Allah menghendaki agar manusia kembali ke jalan yang benar. Maka tanggungjawab manusia, yaitu mengasihi Allah.
Pertanyaan sederhana adalah bagaimana caranya manusia mengasihi Allah? Tentu jawaban yang sangat mudah, yaitu mengasihi Allah dengan cara rajin berdoa dan membaca Alkitab. Apalagi ditambah dengan kehadiran dalam setiap ritual keagamaan. Semua ini tidaklah cukup, jika tidak dibarengi dengan tindakan nyata.
Apabila manusia mengasihi Allah, maka manusia harus menaatiNya. Kasih akan Allah menghasilkan kasih kepada sesama. Mengasihi Allah dan sesama manusia bukanlah sebuah tugas yang mudah. Banyak orang berkata; " aku mengasihi Allah" tetapi mengabaikan perintah dan kehendakNya. Demikian pula dengan orang yang merasa telah mengasihi sesamanya. Tetapi sangat sulit untuk berbagi dengan tetangga, apalagi satu pribadi yang telah melukai hati kita. Karena itu kita membutuhkan satu ketaatan kepada Allah, penaklukan diri dan kasih kepada Allah. Jika kita mengasihi Allah maka Allah menghendaki agar kita juga mengasihi sesama bahkan kepada mereka yang membenci dan telah menyakiti kita.

Komentar

Postingan Populer