#iniUntukKita -(Bertahan Dalam Proses)
Dalam Proses
Dalam situasi pandemi Covid-19 telah memberi dampak multisektor, diantaranya ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan dan geo-politik. Dampak tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sehingga dalam upaya-upaya penanganan pun perlu dilakukan secara menyeluruh dan dapat mengakomodir setiap kebutuhan lintas sektor. Sebab jika tidak demikian, maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berakibat pada krisis sosial multisektor. Akibatnya, setiap orang akan berlomba-lomba dan berusaha untuk mempertahankan hidup di tengah situasi yang sangat mengacam. Cara yang dilakukan pun berbeda-beda. Tergantung pribadi masing-masing orang. Ada yang melakukan hal-hal positif tetapi adapula yang melakukan hal-hal negatif, misalnya mencuri, merampok bahkan membunuh. Apapun tindakan yang dilakukan baik positif maupun negatif, tujuannya adalah agar bisa bertahan hidup. Terutama pada aspek ekonomi. Setiap orang tentu mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan, apalagi ditambah dengan literasi keuangan yang rendah.
Secara khusus bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan tidak tetap, seperti pengusaha, pekerja harian lepas ( sopir, tukang ojek, tukang becak, buruh kasar, dll) dan pembantu rumah tangga. Golongan masyarakat ini seringkali harus berhadapan dengan kondisi-kondisi yang sangat mengacam keselamatan dirinya. Namun, tetap berusaha sebab pilihan untuk melanjutkan hidup selalu menjadi prioritas. Sekalipun keadaan sangat mengancam tetapi usaha dan kerja keras terus dilakukan karena hidup terus berlanjut dan membutuhkan perjuangan yang kokoh.
Hal ini juga saya alami di masa pandemi Covid-19. Hidup menjadi serba sulit dan kekurangan. Cara yang saya lakukan dalam menghadapi masa-masa sulit ini adalah membuat aneka anyaman daun tikar (daun pandan). Bentuk anyaman tersebut, berupa; tas, dompet dan sarung Alkitab. Kemudian dipasarkan melalui media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Blogger dan Youtube).
Proses pembuatan dan pemasaran aneka anyaman daun tikar masih sangat terbatas yang hanya berada pada seputaran lingkungan tempat tinggal maupun hubungan-hubungan pertemanan. Upaya penjualan juga dilakukan sesuai kebutuhan dan pemesanan pembeli. Selain itu pula, modal yang dipakai untuk memulai usaha ini adalah modal pribadi (uang sendiri). Karena itu, sebagai orang yang baru pertama kali memulai usaha juga terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan.
Akibatnya uang yang dipakai untuk modal usaha sering juga dipakai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di satu sisi, tindakan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha. Di sisi yang lain, tindakan tersebut dilakukan hanya untuk mempertahankan hidup.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 telah mempengaruhi dan menerobos setiap aspek kehidupan. Maka untuk dapat bertahan hidup, ada tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Mengubah Prespektif
Hal ini berkaitan dengan cara pandang setiap orang tentang masalah yang terjadi, baik dalam kondisi yang sangat mengancam sekalipun. Bilamana setiap hal yang terjadi selalu berpasang-pasangan, misalnya siang berpasangan dengan malam maupun panas dan hujan, dan seterusnya. Itu berarti masalah berpasangan dengan solusi, ada dampak positif maupun negatif.
2. Temukan Passion
Menemukan passion juga merupakan salah satu cara untuk bertahan dalam situasi krisis. Passion menjadi dorongan atau semangat yang kuat untuk melakukan sesuatu dalam upaya mencapai tujuan. Di sinilah seseorang akan bekerja dengan dorongan yang berasal dari dalam diri bukan dari luar atau orang lain. Artinya bekerja atas dasar kesadaran diri sendiri bukan karena paksaan, sehingga seseorang menjadi sangat produktif dan tidak hanya mengikuti arus perubahan tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
3. Teruslah Belajar
Proses belajar tidak terbatas pada ruang dan waktu, dapat dilakukan di mana saja, siapa saja bahkan dengan metode apa saja. Dengan belajar dapat membantu setiap orang untuk terus melangkah sekalipun berada dalam keadaan terpuruk. Selain itu pula, setiap orang yang mau belajar selalu menemukan hal-hal baru dan memperbaiki diri agar dapat mencapai tujuan. Dengan kata lain, dapat mempersiapkan hidup yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dari ketiga hal di atas menjadi kekuatan bagi setiap orang dalam menjalani hidup di masa-masa yang sangat sulit, agar dapat bertahan dalam proses bukan dengan protes.
Komentar
Posting Komentar