Berubah itu Penting!

Berubah itu Penting!
Ada sebuah kata bijak yang berbunyi; Wajah tidak bisa berubah tetapi yang dapat berubah adalah sifat. Benar adanya kata bijak ini. Memang wajah tidak bisa berubah, kecuali operasi plastik. Hal yang dapat diubah adalah sifat seseorang. Kalau dibilang sifat sudah pasti bersinggungan dengan karaktek. Di sinilah akan membentuk sebuah tindakan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang yang sifatnya baik tetapi ada juga yang sifatnya buruk menurut nilai-nilai umum yang berlaku dalam masyarakat.
Orang-orang yang berlaku baik bukan berarti tidak melakukan kesalahan atau hal-hal yang buruk. Begitu pula sebaliknya, orang-orang yang berlaku buruk bukan berarti tidak ada kebaikan dalam dirinya. Sifat baik-buruk, itu selalu ada dalam diri setiap orang. Hanya saja tergantung pribadi masing-masing orang yang mengelola potensi dirinya. Misalnya saja, ada orang yang dalam kesehariannya dikenal sebagai orang yang baik. Tiba-tiba saja melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja maka dalam sekejab orang akan mencibirnya. Sebuah kesalahan yang dilakukan seolah-olah menutupi semua kebaikan yang telah dilakukannya.
Begitu pula dengan orang yang dalam kesehariannya dikenal sebagai orang yang bertindak buruk atau jahat. Kemudian berubah menjadi orang baik, seperti tidak pernah menyapa orang. Ia mulai berupaya untuk menyapa orang. Atau orang yang dikenal selalu membuat onar di lingkungannya mulai berubah sedikit demi sedikit. Tindakannya pasti membuat orang lain bertanya-tanya. Jangan-jangan ada maksud tertentu dibalik kebaikan yang ditunjukkan?
Itulah realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang orang menjadi sulit untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan dirinya. Artinya, orang mau melakukan sebuah tindakan sudah pasti memikirkan pendapat orang lain. Hidupnya seolah-olah sangat tergantung terhadap pendapat orang. Pemikiran seperti ini tentunya sangat keliru. Mengapa? Sebab masing-masing orang bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya, entah baik atau buruk. Orang lain hanya bisa memberikan pendapat tetapi bukan penentu keputusan dalam setiap tindakan yang dilakukan. Tidaklah berarti juga kita menjadi orang yang menutup diri terhadap pendapat orang lain.
Dalam mengembangkan diri pendapat orang lain memang sangat dibutuhkan tetapi yang memutuskan adalah pribadi yang menjalankannya. Termasuk memutuskan untuk melakukan perubahan terhadap dirinya. Perubahan itu dapat terjadi melalui hal-hal yang kecil atau hal-hal yang dianggap biasa-biasa saja tetapi menjadi faktor penentu dalam membentuk perilaku seseorang. Seperti kebiasaan membuang sampah. Ada orang yang secara sadar membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan tetapi ada yang bersifat masa bodoh dengan membuang sampah disebarangan tempat. Tidak mempertimbangkan keindahan dan kenyamanan di sekitar lingkungan. Tindakan ini dilakukan oleh orang-orang pada umumnya tanpa perbedaan status sosial.
Hal ini menjadi sangat penting bagi setiap orang ingin melakukan perubahan. Ketika seseorang telah mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk, tidak menutup kemungkinan ia akan sangat terbuka dengan perubahan-perubahan lain yang akan terjadi dalam dirinya. Jadi perubahan itu bukanlah sesuatu yang jauh dan sulit dijangkau atau hanya berkaitan dengan kondisi luar melainkan dimulai dari diri sendiri.

Orang yang mencintai kehidupan dan menyadari dirinya sebagai anugerah Allah adalah orang yang selalu terbuka terhadap perubahan. Yang pasti perubahan itu dilakukan untuk menata hidup menjadi lebih baik. Tidak perlu tanggapan orang untuk menghentikan niat kita dalam melakukan perubahan tetapi jadikanlah itu sebagai motivasi untuk terus berubah.

Komentar

Postingan Populer