Untukmu Yang Merasa Dibohongi & Dikhianati
Untukmu yang merasa dibohongi dan dikhianati
Saat kamu dibohongi dan dikhianati, saat itulah kamu sedang diajarkan tentang kejujuran dan kesetiaan. Situasi ini memang sulit dan sangat menyakitkan bahkan tidak semanis kata-kata yang diucapkan untuk memberi kekuatan, sepertinya dunia menjadi kiamat, ketika kepahitan datang menyapa.
Rasa sakit yang mendalam itulah membuat kamu merasa hidup seakan sudah berakhir, maka tak bisa dipungkiri bahwa kamu pun dapat menyalahkan orang lain, diri sendiri, bahkan Tuhan atas apa yang kamu alami dan rasakan. Sampai-sampai kamu menutup diri terhadap segala kemungkinan yang baik.
Hal ini kamu lakukan karena kamu telah menaruh harapan penuh kepada seseorang. Apalagi orang tersebut yang kamu impi-impikan menjadi calon pasangan hidup. Calon pendamping hidup selamanya atau pasangan hidup. Namun apa yang kamu alami malah sebaliknya. Orang yang kamu harapkan ternyata membohongi dan mengkhianatimu. Rasanya sakit sekali. Dunia menjadi gelap. Semua impian menjadi sia-sia. Saat itu kamu hanya memiliki dua pilihan.
Pertama, pilihan untuk hidup dalam rasa sakit selamanya. Kedua, pilihan untuk keluar dari rasa sakit. Jika kamu memilih untuk hidup dalam rasa sakit selamanya, maka secara tidak langsung kamu menyiksa dirimu sendiri dan memberi ruang kepada orang yang membohongi dan mengkhianatimu hidup sebagai pemenang bahkan mungkin dia akan terus menertawakan kelemahan dan keterpurukkanmu.
Sebaliknya, jika kamu memilih untuk keluar dari rasa sakit, memperbaiki hidup menjadi lebih baik atau menata kembali hidupmu. Maka secara tidak langsung, kamu menunjukkan kekuatanmu bahwa kamu bukanlah pribadi yang lemah. Kamu memiliki kekuatan di dalam dirimu, sekalipun kamu dibohongi dan khianati. Namun duniamu tidak akan berakhir, masa depanmu sungguh ada dan kamu belajar menjadi pribadi yang lebih ikhlas.
Keadaan ini dapat kamu lalui, apabila kamu membawa semua perasaan sakit, perasaan dibohongi, perasaan dikhianati kepada Allah Sang Pemberi Hidup. Karena hanya Allah yang sanggup menolongmu, memberimu kelegaan, memberimu pengharapan untuk terus melangkah dan menata hidup.
Dengan demikian pilihan ada di tanganmu, apakah kamu mau hidup dalam keterpurukan selamanya? Atau bangkit dan menata hidup menjadi lebih baik.
Selamat memilih!
Tuhan memberkati!
Komentar
Posting Komentar