Untukmu Yang Merasa Kehilangan

Untukmu yang merasa kehilangan, khususnya kehilangan orang yang sangat amat dikasihi; suami, istri, papa, mama, anak, rekan kerja bahkan saudara atas peristiwa dipanggil pulang menghadap Sang Ilahi. Tentunya peristiwa kehilangan ini membuat kita sebagai orang-orang yang ditinggalkan menjadi terpukul. Dan ketika kita bertanya, adakah di antara kita yang menginginkan hilangnya orang yang dikasihi? Sudah pasti jawaban yang sangat umum didengar adalah TIDAK. 
Artinya tidak ada seorang pun yang menginginkan hilangnya orang yang dikasihi. Alias meninggal. Tapi kenyataannya hal itu terjadi, bahwa situasi kehilangan atau kedukaan tetap dialami oleh semua orang tanpa terkecuali. Lalu kita pun bertanya mengapa ini terjadi? Mengapa dia yang harus pergi? Mengapa? Pertanyaan mengapa dan mengapa? Jika dijawab hanya berdasarkan alam pikir manusia maka sampai kapanpun, kita tidak akan menemukan jawaban yang pasti. Tetapi jika kita merendahkan diri dan memberi diri untuk dipimpin oleh Roh maka jawaban itu dapat kita temukan melalui pembacaan Firman Tuhan yang memberi penguatan dan kelegaan. Salah satunya dapat kita baca pada Kitab Yeremia 29:11-12. Bilamana pada bagian ini Allah berbicara kepada Nabi Yeremia, bahwa semua rancangan yang Allah lakukan terhadap manusia dilakukan menurut keputusan kehendakNya, yaitu rancangan damai sejahtera bukan kecelakaan.
Ketika bagian bacaan ini diletakkan dalam situasi kedukaan, maka sangat sulit untuk memahami kehendak Allah bagi setiap orang. Namun Allah senantiasa akan menuntun kita hingga mencapai titik akhir dari kesedihan dan menemukan hidup yang penuh harapan. Artinya Allah sama sekali tidak menghendaki kita untuk terus-menerus hidup dalam penderitaan. Hidup dalam kesedihan atau kedukaan yang berkepanjangan. Dengan kata lain, kita harus mengakui bahwa situasi kedukaan atau kehilangan memang ada, mungkin berlangsung dalam waktu yang lama, karena menyangkut kepergiaan orang-orang yang dikasihi tetapi perlu disadari dan diingat bahwa situasi tersebut tidak berlangsung selamanya. 
Sekali lagi, rasa kehilangan yang mendalam boleh ada dan berlangsung lama tetapi tidak selamanya. Sebab Allah berjanji akan memberikan hari depan yang penuh sukacita. Ini adalah janji Allah kepada umatNya. Namun dengan satu syarat yaitu kita harus mencari Allah, berseru kepada-Nya melalui doa, maka Ia akan memenuhi janjiNya kepada kita. 
Karena itu, untukmu yang merasa kehilangan, jangan biarkan kesedihan menguasaimu tetapi kuasailah kesedihanmu dan bawalah kesedihanmu kepada Allah di dalam doa dan permohonan dan percayalah Allah akan menjawab seruanMu.

Komentar

Postingan Populer