Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan

Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan
Setiap hari yang kita lalui tidak pernah luput dari kasih setia Tuhan. Entah dalam keadaan suka maupun duka. Tidak henti-hentinya Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya melalui berbagai cara. Kehadirannya begitu nyata ketika kita berjumpa dengan orang lain.
Ada saat di mana kita merasa Tuhan begitu peduli dengan hidup kita. Misalnya ketika kita kehabisan uang tetapi kita tetap menjalani hidup sebagaimana biasanya. Kehadiran-Nya begitu nyata hingga tidak ada hal-hal yang perlu dikuatirkan. Padahal kenyataannya kita benar-benar kehabisan uang. Apalagi dengan situasi yang hidup di perkotaan. Membanyangkan keadaan itu saja sudah sangat sulit. Bagaimana jika kita mengalaminya? Keadaan tersebut membuat hidup kita bagaikan diambang kematian. Artinya, saat kehabisan uang sama halnya kita mengalami kelumpuhan dalam menjalani hidup. Rasa-rasanya semua yang telah direncanakan menjadi sia-sia.
Realita seperti ini membuat kita tidak bisa menghindarinya bahkan mengabaikannya. Intinya semua orang pasti mengalami masa-masa sulit, apalagi kehabisan uang. Tergantung cara masing-masing orang memberikan respon terhadap keadaan yang dialami. Ada yang patah semangat atau hilang semangat juang ketika diperhadapkan dengan kondisi keuangan yang memburuk. Adapula yang semakin bersemangat, justru dari kondisi yang demikian. Apapun respon yang diberikan, yang jelas melalui kondisi tersebut kita dibentuk menjadi pribadi yang bersyukur. Ketika kita mampu mengucap syukur dengan kondisi yang dialami maka disaat itulah kita akan belajar merasakan kasih setia Tuhan dalam hidup ini.
Sepanjang perjalanan kita, Tuhan akan selalu menunjukkan cara-Nya melalui hal-hal yang di luar perkiraan kita. Tuhan selalu memakai orang-orang yang tidak pernah kita bayangkan untuk menolong kita. Hal ini aku rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Ada saat di mana aku hidup dengan serba kecukupan. Tetapi ada saat pula aku benar-benar merasa kehabisan uang. Terkadang aku merasa sangat putus asa bahkan hanya mengurung diri di kamar. Namun, sama sekali tidak mengubah kondisiku. Aku tetap berada dalam kondisi ekonomi yang memburuk. Kemudian perlahan-lahan aku mulai belajar untuk iklas menjalani hidup. Saat itulah aku merasa Tuhan tidak pernah meninggalkanku. Bilamana aku selalu tertolong melalui kehadiran orang-orang yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Disinilah letak cara Tuhan membentukku. Setiap peristiwa yang aku lalui menjadi hal penting dalam hidup. Secara pribadi aku sangat bersyukur atas kasih Tuhan yang tidak pernah berkesudahan itu melalui perjumpaan dengan orang lain. Apapun alasannya tentu makna dari peristiwa itu adalah kita sebagai manusia ciptaanNya selalu diajarkan untuk terus bersyukur dalam segala situasi. Seberat apapun peristiwa yang kita alami, belajarlah untuk tetap menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah. Dengan demikian, kita akan merasakan kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan melalui perjumpaan dengan orang lain.


Komentar

Postingan Populer